LAPORAN WISATA RELIGI MA AL MANSHUR KLATEN




 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan ziarah wisata di MA Al MANSHUR merupakan kegiatan rutinitas Dua tahun-nan bagi Madrasah Aliyah AL MANSHUR Popongan, yang dimanfaatkan sebagai ajang praktikum mata pelajaran siswa dididik untuk menambah keimanan, menambah wawasan , cinta terhadap alam, serta mampu praktik sholat jama’ qoshor, tahlil serta ziarah.
            Wali adalah sekelompok manusia pilihan Allah SWT, yang di beri perintah untuk membawa umat ke jalan yang benar dan di ridhoi oleh Allah. Adapun di sebut Wali Songo , karena Wali yang terkenal dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa berjumlah sembilan orang. Oleh sebab itu, kami mengikuti Wisata Religi ini, dengan maksud agar kami mendapat gambaran tentang salah satu Wali Songo dan Waliyullah di Madura, baik silsilahnya, cara menyebarkan agama dan ajarannya, letaknya, namanya, kisah dan usaha dalam menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa dan pulau Madura pada khususnya, Indonesia (Nusantara) pada umumnya.
Selain itu, yang melatar belakangi untuk membuat karya tulis ini karena untuk menambahi nilai UASBN yang kurang memenuhi, sehingga dengan penuh tanggung  jawab kami melaksanakannya.
Dari hasil laporan ini, diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada kami dan pengetahuan kepada pembaca tentang tempat – tempat ziarah Wali Songo dan Madura,  yang ada di tanah Jawa dan Madura.

1.2 Tujuan Kunjungan :
a.       Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang kisah – kisah Wali-Waliyullah di Nusantara
b.    Sebagai ajang Rekreasi setelah menghadapi UAMBN,UASBN,UAM dan UN
b.      Para siswa dapat melaporkan perjalanan kisah Waliyullah dalam bentuk karya tulis
c.    Para Siswa dapat lebih mendalami  tata cara ziarah
d.    Para Siswa dapat menjalankan/mempraktikkan sholat Jamak Ta’dim dan Jamak Taksir
e     Para Siswa dapat mengetahui tempat-tempat bersejarah Islam
  

  1.3 Tujuan Laporan
1.3.1  Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk melengkapi/menambahi nilai UASBN yang masih dibawah KKM dan juga untuk menambah Wawasan saya,sehingga kami dapat mengembangkan Ide-ide kami melalui karya tulis ini.
1.3.2 Untuk memberi contoh kepada Adik-adik kelas dalam menyusun Laporan Wisata religi 2 Tahun berikutnya

1.4      Manfaat
1.4.1  Untuk mengetahui tentang peninggalan-peninggalan para Waliyulloh, serta sejarah perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam.
1.4.2  Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT
1.4.3  Untuk menambah pengalaman dan wawasan ke-Islaman
1.4.4  Selain laporan yang lebih penting adalah niat kita untuk berziarah dan mendo’akannya, dengan harapan melalui karomahnya, Allah SWT  berkenan menurunkan berkahnya Waliyulloh kapada kami, Amin Ya Robbal’alamin.
1.4.5  Mengetahui seluk beluk pulau Madura
1.4.6  Dapat mengenal adat istiadat yang ada di Indonesia.
1.4.7  Menambah wawasan seluk - beluk objek yang kita datangi.
1.4.8  Mendapat pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

1.4.8 LOKASI KUNJUNGAN
       
NO
                TEMPAT KUNJUNGAN
              DAERAH
1
Makam Sunan Ampel
Ampel Denta,Surabaya
2
Makam Syaikhuna Kholil
Bangkalan,Madura
3
Makam KH.Abdurrahman Wakhid (Gus Dur)
Tebu Ireng,Jombang



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN ZIARAH
Kata ziarah menurut bahasa berarti menengok atau mengunjungi, jadi ziarah kubur artinya menengok atau mengunjungi kubur. Sedangkan menurut syariat islam ziarah bukan hanya menengok kubur, bukan pula sekedar tahu dimana ia dikubur atau makam, akan tetapi kedatangan seseorang dengan maksud untuk mendo’akan kepada ahli kubur yang muslim dan mengirim pahala untuknya. Atas bacaan ayat-ayat Al Qur’an dan kalimah-kalimah thayyibah seperti tahlil, tahmid, tasbih, shalawat dan lain-lain .


2.1.1  Manfaat Ziarah
a)      Akan mengingatkan akhirat dan kematian sehingga dapat memberikan pelajaran dan ibrah bagi orang yang berziarah.
b)      Mendo’akan keselamatan bagi orang-orang yang telah meninggal dunia.
2.1.2  Tujuan Ziarah
a.       Peziarah mengambil manfaat dengan mengingat mati dan orang yang telah mati.
b.      Orang yang meninggal mendapat kebaikan dengan perbuatan baik dan salam untuknya serta mendapat do’a permohonan ampunan.


4.5.0  Ziarah Makam Sunan Ampel,Syaikhuna Kholil, dan KH.Abdurrahman Wakhid
   4.1 OBJEK KE 1 : Ziarah Makam  Sunan Ampel
                              Pada tanggal 14 pukul 21:30 WIB, dengan niat dan do’a kami mulai berangkat menuju tempat yang pertama yaitu Makam Sunan Ampel. salah satu wisata religi di Jawa Timur yang terkenal Wisata Religi Makam Sunan Ampel yang berada di kawasan kota Surabaya. Makam Sunan Ampel ini berada di daerah belakang kawasan masjid Ampel tepatnya di Jalan KH Mas Mansyur Kelurahan Ampel , Kecamatan Semampir, Surabaya, Jawa Timur. Untuk menuju ke kawasan wisata religi Sunan Ampel kami dengan mudah dijangkau baik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, hal ini dikarenakan kawasan wisata religi makam Sunan Ampel ini berada ditengah – tengah kota Surabaya.
Masjid yang terkenal masjid terbesar kedua di kota Surabaya ini selalu ramai oleh peziarah. Sehingga kawasan wisata religi Sunan Ampel ini setiap harinya banyak didatangi oleh peziarah, dari berbagai daerah. Hal ini terutama pada hari jumat legi dan atau pada saat menjelang dan selama bulan puasa, maka peziarah akan bertambah banyak dari hari biasanya.
Makam Sunan Ampel yang memiliki nama Raden Mohammad Ali Rahmatullah, berada tepat disebelah Barat Masjid Ampel. Beliau adalah seseorang yang terkenal memiliki figur yang bijak, alim, berwibawa dan juga banyak memperoleh banyak simpati dari masyarakat. Para pengunjung harus melewati sembilan gapura terlebih dahulu agar bisa menuju ke area makam Sunan Ampel, kesembilan gapura ini sama seperti arah mata angin yang berjumlah sembilan, hal ini juga berarti melambangkan sembilan wali atau yang biasa masyarakat kenal dengan sebutan wali songo.
Sejarah Makam Sunan Ampel
Di daerah sekitar area pemakaman masjid Sunan Ampel juga terdapat makam para santri dari Sunan Ampel, diantara makam – makam santri Sunan Ampel, salah satu yang paling terkenal adalah makam mbah Soleh dan makam mbah Bolong. Mbah Soleh merupakan santri Sunan Ampel yang tugasnya adalah menjaga kebersihan dari pesantren itu sendiri. Sedangkan mbah Bolong atau yang memiliki nama asli Sonhaji ini dikenal ahli sebagai penentu arah mata angin.Keahlian ini berguna untuk menentukan arah doa atau kiblat yang tepat. Mbah Soleh sendiri memiliki makam sebanyak 9 makam, konon ceritanya mbah Soleh ini meninggal hingga 9 kali maka dari itu, makam milik mbah Soleh berjumlah 9.
Arsiktektur Unik Makam Sunan Ampel
 Adanya simbol dari rukun islam ini menjadi keunikan tersendiri yang dimiliki makam Sunan Ampel. Simbol rukun islam itu sendiri berupa lima gapura yang ada di sekeliling masjid Sunan Ampel. Ada lima gapura yaitu gapura munggah, gapura poso, gapura ngamal, gapura madep, dan juga gapura paneksen. Selain kelima gapura itu, masjid Sunan Ampel didirikan dengan menggunakan 16 tiang untuk penyangga dan semuanya terbuat dari keyu jati dengan ketinggian 17 meter tanpa disambung dan juga memilliki diameter sebesar 60 cm. Tiang – tiang penyanggah tersebut masih tetap kokoh hingga sekarang bahkan usianya yang mencapai 600 tahun. Sampai pada saat sekarang ini, keunikan dari kedua arsitektur itu masih dipertahankan keasliannya.
Keunikan lainnya yang dimiliki masjid Sunan Ampel adalah terdapatnya menara dengan ketinggian 50 meter, dahulu menara ini digunakan sebagai tempat adzan. Sebelah menara terdapat pendopo jawa yang memiliki lambang matahari yang merupakan lambang kejayaan pada jaman kerajaan Majapahit.dan di Sekitar makam sunan ampel terdapat sebuah sumur bersejarah, namun sumur ini sudah ditutup dengan alasan untuk menghindari dari ulah tangan – tangan jahil. Konon air dari sumur itu dipercaya memiliki kelebihan seperti air sumur zamzam di kota Mekkah.

PENGALAMAN
                      Dengan di iringi do’a kami memasuki komplek makam ‘AuliyaAllah Kanjeng Sunan Ampel. Beliau adalah salah satu Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa.Beliau bernama asli Raden Rahmatullah Dengan mengucap Assalamu’alaikummm ya Waliyullah saat memasuki sebuah Gapura.  Gapura yang saya lewati ketika menuju lokasi ke Makam Sunan Ampel, yang jika dilihat letaknya maka gapura ini yang disebut sebagai Gapuro Madep, yang artinya menghadap (kiblat). Makam Sunan Ampel berada dalam sebuah kompleks makam yang sangat luas, yang juga menjadi tempat pemakaman para pengikutnya.
Saya berhenti sejenak di depan makam yang tengah dikunjungi beberapa peziarah, yaitu Makam Mbah Shonhaji, atau Mbah Bolong. Konon ketika orang-orang meragukan arah kiblat Masjid Ampel yang ditetapkannya, Mbah Bolong membuat lubang pada dinding dengan jarinya, dan dari lubang itu para santri bisa melihat Ka’bah yang berada di Mekah
Gapuro Paneksen yang juga saya lewati saat menuju ke lokasi Makam Sunan Ampel Surabaya. (PANEKSEN) dalam bahasa Jawa berarti kesaksian.yang melambangkan Rukun Islam yang pertama, syahadat, bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusannya.
Di dalam kompleks makam terdapat pendopo tempat berteduh, sementara halamanya yang luas dilapis paving block rapi dan bersih, serta dinaungi beberapa batang pohon pelindung. Kabarnya para peziarah banyak yang berkunjung pada hari Jumat, atau pada hari libur, dan semakin banyak lagi menjelang dan selama bulan puasa.
Dan pada pagi hari ini,para peziarah telah memadati kompleks Makam Sunan Ampel . kami harus mengantri menunggu giliran .karena sangat banyaknya Jamaah dari berbagai daerah di pulau Jawa,bahkan dari berbagai daerah di Nusantara yang berdatangan untuk menziarahi Makam Sunan Ampel ini.sehingga komplek makam bagaikan lautan Manusia. Setelah menunggu beberapa saat,maka giliran rombongan kami. Setelah masuk, Romo KH.Nasrun Minallah langsung memimpin Dzikir dan Tahlil dengan di awali Lafadz {assalamu’alaikumm ya waliyullah 3x..sunan Ampel,shohibal karomati,ji’naka zaa iriina wa ‘ala maqomika  wa qifinn} hati kami bergetar seperti sedang berbicara langsung dengan sunan Ampel. Setelah itu Romo KH.Nasrun Minallah meminpin tahlil . para dewan guru dan para siswa,terlihat sangat khusyuk dalam melantunkan Dzikir dan Tahlil. Setelah selesai dilanjut dengan do’a.dengan penuh khusyuk kami mengamini.setelah selesai kamipun kembali di Bus dan melanjutkan ke tempat berikutnya yaitu Makam Syaikhuna Kholil Bangkalan,Madura.                                                                                                                                                                                               
OBJEK KE 2: Ziarah Makam Syaikhuna Kholil Bangkalan
4.2:Sekilas Biografi Syaikhuna Kholil
KH Kholil Bangkalan Madura lahir pada  Hari Selasa tanggal 11 Jumadil Akhir 1235 H atau 27 Januari 1820 M, Abdul Lathif seorang Kyai di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, ujung Barat Pulau Madura, Jawa Timur, merasakan kegembiraan yang teramat sangat. Karena hari itu, dari rahim istrinya lahir seorang anak laki-laki yang sehat, yang diberinya nama Muhammad Kholil, yang kelak akan terkenal dengan nama Mbah Kholil. KH. Abdul Lathif sangat berharap agar anaknya di kemudian hari menjadi pemimpin umat, sebagaimana nenek moyangnya. Seusai mengadzani telinga kanan dan mengiqamati telinga kiri sang bayi, KH. Abdul Lathif memohon kepada Allah agar Dia meMbah Kholil kecil berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, KH. Abdul Lathif, mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati. Ayah Abdul Lathif adalah Kyai Hamim, anak dari Kyai Abdul Karim. Yang disebut terakhir ini adalah anak dari Kyai Muharram bin Kyai Asror Karomah bin Kyai Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman adalah cucu Sunan Gunung Jati. Maka tak salah kalau KH. Abdul Lathif mendambakan anaknya kelak bisa mengikuti jejak Sunan Gunung Jati karena memang dia masih terhitung keturunannya. Oleh ayahnya, ia dididik dengan sangat ketat. Mbah Kholil kecil memang menunjukkan bakat yang istimewa, kehausannya akan ilmu, terutama ilmu Fiqh dan nahwu, sangat luar biasa. Bahkan ia sudah hafal dengan baik Nazham Alfiyah Ibnu Malik (seribu bait ilmu Nahwu) sejak usia muda. Untuk memenuhi harapan dan juga kehausannya mengenai ilmu Fiqh dan ilmu yang lainnya, maka orang tua Mbah Kholil kecil mengirimnya ke berbagai pesantren untuk menimba ilmu. KH. Muhammad Kholil Bangkalan Madura, Wafat pada tanggal 29 Ramadhan 1341 H/  14 Mei 1923
M.
PENGALAMAN
      Dari Ampel,Surabaya Menuju Bangkalan,Madura.kami menempuh sekitar 3 jam perjalanan dengan menyebrangi Jembatan Suramadu,yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Madura. Kami sampai di Bangkalan pada pukul 10:00 .Setelah turun,kami langsung menuju Masjid Syaikhuna Kholil Bangkalan. Arsiktektur Masjid ini sungguh indah. Dengan ornamen-ornamen Timur-tengah,dengan di hiasi Khot Tsulusi yang indah memukau. Di tambah dengan Menara Masjid yang tinggi menjulang yang konon tingginya mencapai 60 meter. Dibagian samping masjid terdapat tiang penyangga yang berjumlah 5 yang melambangkan Rukun Islam.banyak para peziarah yang mengabdikan keindahan masjid ini dengan berselvy selvy,tak terkecuali kami dan kawan kawan asyik dengan hp selvynya. Setelah puas berfoto foto,kami menuju tempat Wudhu,untuk berwudhu . setelah ber wudhu,kami masuk masjid. Di dalam masjid inilah Syaikhuna Kholil di semayamkan . didalam masjid kami melihat terdapat banyak hiasan-hiasan kaligrafi yang indah yang hampir menghiasi keseluruhan Ruang Masjid. Yang berwarna coklat, Terdapat 4 penyangga masjid yang berukuran besar. Sedangkan letak makam Syaikhuna kholil terdapat pada sisi kanan masjid tepat di samping pengimaman. Makam Syaikhuna Kholil di pagari dengan pagar besi yang berbentuk persegi. Para peziarah di larang untuk menyentuh Makam. Sama seperti di Makam Sunan Ampel,kami serta rombongan menunggu giliran,karena sangking banyaknya peziarah, setelah menunggu beberapa saat,kami mendapat giliran untuk menziarahi makam Syaikhuna Kholil. Romo KH.Nasrun Minallah menyuruh kami duduk merapat, dan tahlil pun di mulai . dengan khusyuk kami berdzikir dan mengirim do’a kepada Syaikhuna Kholil Bangkalan. Supaya kami mendapat berkah dari beliau.setelah tahlil selesai Romo KH.Nasrun Minallah menyuruh kami agar Sholat Jamak Qosor. Karena sudah masuk waktu Dzuhur. Secara berjamaah kami sholat Jamak Qoshor 2 rokaat 2 rokaat di lantai atas. Setelah sholat kami pergi ke utara Masjid yang terdapat berbagai oleh-oleh khas Madura, kami jumpai ada yang menjual clurit,golok,pisau,serta pernak-pernik yang menarik dan indah. Setelah puas berbelanja kami pun kembali ke bus . dan melanjutkan ke tujuan berikutnya,yaitu Pantai Suramadu .tetapi di saat dipertengahan jalan . jalan menuju pantai sangat macet . sehingga pihak  panitia membatalkan wisata ke pantai Suramadu . dan perjalanan di lanjutkan ke tempat berikutnya yaitu Makam KH.Abdurrahman Wakhid (Gus Dur) yang berada di Tebu Ireng,Jombang,Jawa Timur

4.3 OBJEK KE 3 :Ziarah Makam KH.Abdurrahman Wakhid Jombang
                              Perjalanan dari Bangkalan menuju Jombang memakan waktu yang lama yaitu 5 jam perjalanan . kami sampai di Jombang pada pukul 17:55 di saat Adzan Maghrib dikumandangkan . dan sampai di Tebu Ireng pukul 18:15 . setelah sampai kami dan rombongan beristirahat sebentar . setelah di cukup kami mulai memasuki jalan masuk menuju makam Gus Dur . sebelum ke makam kami dan kawan-kawan berjalan kaki menuju Masjid Tebu Ireng. Untuk Mandi dan Wudhu . Masjid Tebu Ireng inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Tebu Ireng yang didirikan oleh Hadrotussyaikh Romo KH.Hasyim A’syari yang merupakan kakek dari Gus Dur . di sebelah selatan Masjid, terdapat Pondok Pesantren Putri Tebu Ireng yang Megah.dan di ujung barat Masjid terdapat Museum Islam yang dibangun,yang akan menjadi tempat wisata ke 2 setelah Makam Gus Dur. Bangunan museum berbentuk persegi panjang yang atasnya tiang penyangganya terbuat dari kayu dan di tepian baratnya terdapat Taman Bunga yang indah.

 Setelah mandi dan wudhu kami pun sholat Jamak Taksir Maghrib dan Isya’  yang di imami oleh kawan kami Siraj Nouval Labib . setelah Sholat kami melihat-lihat Masjid . di masjid Tebu Ireng di dalamnya di dominasi oleh Santriwati-santriwati yang sedang Tadarus,ada yang sedang ngrumpi Dll.. karena masjid ini Bersebelahan dengan Pondok Putri Tebu Ireng.sedangkan Pondok Putranya terdapat di sebelah Makam keluarga besar Hadrotussyaikh Romo KH.Hasyim As’yari. Setelah puas melihat masjid kami dan kawan-kawan pergi menuju Makam Gus Dur . di sekitar jalan sekitar Makam,terdapat berbagai macam Warung yang menjual Makanan Khas Jombang,yang paling menarik ialah Bakso yang berukuran jumbo Khas Jombang yang harganya Rp.5000,  Banyak di antara kami yang membelinya karena rasanya juga lezat. Setelah puas memakan bakso jumbo.kami di panggil Gus ‘Amma untuk segera berkumpul di depan Gerbang masuk Makam yang berbentuk lorong yang panjangnya mencapai 200 meter. Kami menunggu sekitar 30 Menit karena Makam Gus Dur tidaklah buka 24 jam,Namun sudah ada Jadwal Kunjungan yaitu pada tabel berikut ini
NO
      WAKTU KUNJUNGAN
        PUKUL

 1
    SIANG
      07.00-16.00 WIB

 2
    MALAM
      20.00-03.00 WIB

        
               Ketika pukul 20.00 WIB gerbang utama makam di buka dan langsung di serbu oleh para peziarah makam Gus Dur maka kami besrta rombongan dengan di pimpin oleh Romo KH.Nasrun Minallah kami memasuki lorong menuju Makam Gus Dur . Gerbang utama menuju makam ini di bangun tahun 2013 oleh keluarga besar Hadrotussyaikh Romo KH.Hasyim As’yari. Dengan diameter tinggi sekitar 20 meter dan panjang lorong mencapai 200 meter. Di dalam lorong di kanan-kiri terdapat toko/butik yang menjual berbagai pernak pernik,baju Muslim,kaus bergambar Gus Dur,Peci,Kopiah,Gamis,Sarung,Minyak Wangi,Buku-buku karya Gus Dur Dan lain-lain.
Dan dilorong terdapat juga Karikatur Peta yang menunjukan wilayah sekitar Pondok Pesantren Tebu Ireng.

          Setelah puas melihat-lihat kami pun,beserta rombongan memasuki kompleks Makam Gus Dur, lalu duduk bersila. Setelah itu Romo KH.Nasrun Minallah memulai memimpin membaca Dzikir Tahlil dengan diikuti para Dewan Guru dan Siswa-siswi MA AL MANSHUR. suasananya tampak ramai dengan Dzikir,Tahlil,dan Sholawat yang bersahut-sahutan yang menggema dan menggetarkan hati dengan penuh khusyuk mengharap Ridho ilahi robbi, dan mengharap keberkahan dari para AuliyaAllah ini.
                  Makam Gus Dur ini bersebelahan dengan makam sang kakek yaitu Hadrotussyaikh KH.Hasyim As’yari dan disamping kanan nya,yaitu makam sang ayah yang bernama KH.Wakhid Hasyim . Dengan di pagari besi yang memagari Makam-makam keluarga besar Hadratussyaikh KH.Hasyim As’yari . disekitar makam dibangun bangunan pendopo untuk para peziarah. Setelah selesai Tahlil kamipun beranjak keluar dari kompleks makam Gus Dur. Dan menuju Bus. Untuk pulang ke Pondok Pesantren Tercinta AL MANSHUR

               
                      Dari Jombang sekitar pukul 22.30 WIB kami melanjutkan perjalanan untuk pulang, dan istirahat sejenak di Kota Ngawi. Perjalan pulang memakan waktu sekitar 4 Jam. Dan kami tiba di Popongan pukul 04:15 WIB saat Adzan Sholat Shubuh.










                                                                        BAB III
     PENUTUP
5.1 Kesimpulan
 Setelah kami  melaksanakan Ziarah selama 2 hari kami dapat mengambil hikmah sebagai berikut:
a.       Kami memperoleh ketenangan hati
b.      Dapat meningkatkan rasa perikemanusiaan
c.       Dengan melaksanakan Ziarah Wali Songo kita dapat melakukan amal ibadah dengan baik
d.      Dapat meningkatkan rasa keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT.
C.     Saran – Saran Kami ingin menyampaikan beberapa hal kepada pembaca, antara lain :
a.       Selama melaksanakan ziarah hendaknya perbanyaklah membaca shalawat dan mendoakan para wali, ingat jangan sampai kita memohon kepada wali yang menyebabkan kita menjadi Musryik.
b.      Jangan mudah tergoda oleh rayuan pedagang asongan
c.       Dalam membuat makalah hendaknya memiliki buku tentang para wali agar memudahkan dalam penyusunan suatu makalah
d.      Setelah pembaca mengetahui isi Dari pembahasan diatas, kami berharap dapat meningkatkan rasa iman dan taqwa kepada Allah SWT.
D.    Kesan
Dalam ziarah ini kami merasa sangat menyenangkan. Karena selama perjalanan kami tidak merasa januh dan bosan. Banyak sekali pengalaman – pengalaman yang dapat kami jadikan pelajaran baru untuk menunjang kehidupan selanjutnya. Kebersamaan merupakan salah satu pengalaman yang dapat kami ambil dari sana.


 DAFTAR PUSTAKA

MB. Rhimsyah. Tanpa tahun. Kisah Wali Songo Penyebar Agama Islam Di Pulau Jawa. Surabaya Penerbit: Karya Gemilang Utama.
http://www.bloggerlombok.com/2011/11/metode-observasi.html
www. Sarjanaku.com>Home>skripsi
Pengalaman Langsung

Komentar

  1. Laporan cukuo sompel dan bagus, dapat menjadiindpirasi terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar